Gunung
Semeru dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (m.dpl),
merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru.
Gunung Semeru termasuk salah satu dari gunung berapi yang masih aktif di
Jawa Timur, terletak diantara wilayah Administrasi Kabupaten Malang dan
Lumajang dengan posisi geografis antara 7°51’-8°11’ Lintang Selatan,
112°47’-113°10’ Bujur Timur.
Puncak Gunung Semeru (Mahameru)
dapat terlihat dengan jelas dari Kota Malang dan beberapa tempat lainnya
dengan bentuk kerucut yang sempurna, tapi pada kondisi yang sebenarnya
di puncak berbentuk kubah yang luas dengan medan beralun disetiap
tebingnya. Kawah Jonggring Saloko pada tahun 1913 dan tahun 1946
mendobrak tepi kawah menyebabkan aliran lava kebagian selatan daerah
Pasirian, Candipura dan Lumajang.
Topografi dan Iklim
Merupakan hal yang biasa bila terjadi kabut sepanjang jalur pendakian pada pagi hari dan sore hari sampai
malam hari. Didaerah Ranu Kumbolo dan Kalimati sebagai tempat untuk menginap/bermalam selalu ditutupi kabut yang tebal.
Keberadaan kabut yang terjadi didua
tempat tersebut selain dinginnya suhu udara (proses kondensasi udara),
juga angin yang bertiup didaerah tersebut sambil membawa kabut. Khusus
di daerah Ranu Kumbolo dengan adanya danau yang cukup luas menjadi
pendukung pembentukan kabut karena proses penguapan air danau.
Secara
umum keadaan iklim di wilayah gunung Semeru dan sekitarnya termasuk
type iklim B (Schmidt & Ferguson) dengan curah hujan antara
927-5.498 mm pertahun dengan jumlah hari hujan 136 hari/tahun. Musim
hujan jatuh sekitar bulan Nopember-April.
Suhu
rata-rata berkisar antara 3°C-8°C pada malam dan dini hari, sedangkan
pada siang hari berkisar antara 15°C-21°C. Kadang-kadang pada beberapa
daerah terjadi hujan salju kecil yang terjadi pada saat perubahan musim
hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang
jalur perjalanan ini bukan semata-mata disebabkan oleh udara diam tetapi
didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan
udara semakin dingin. Suhu udara di puncak Gunung Semeru berkisar 0-4
derajat celcius.
Flora dan Fauna
Gunung
ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Taman
Nasional ini terdiri dari pegunungan dan lembah seluas 50.273,3 Hektar.
Terdapat beberapa gunung di dalam Kaldera Gunung Tengger antara lain:
Gunung Bromo (2.392 m.dpl), Gunung Batok (2.470 m.dpl), Gunung Kursi
(2.581 m.mdl), Gunung Watangan (2.662 m.dpl), Gunung Widodaren (2.650
m.dpl), dan terdapat empat buah danau (ranu): Ranu Pani, Ranu Regulo,
Ranu Kumbolo, Ranu Darungan.
Flora yang berada di Wilayah Gunung
Semeru beraneka ragam jenisnya tetapi banyak didominir oleh pohon
cemara, akasia, pinus, dan jenis Jamuju, sedangkan untuk tumbuhan bawah
didominir oleh Kirinyuh, alang-alang, tembelekan, harendong dan Edelweis
putih, (Edelweis yang banyak terdapat di lereng-lereng menuju Puncak
Semeru). Dan juga ditemukan beberapa jenis anggrek endemik yang hidup di
sekitar Semeru Selatan.
Banyak
fauna yang menghuni gunung Semeru antara lain: Macan Kumbang, Budeng,
Luwak, Kijang, Kancil, sedangkan di Ranu Kumbolo terdapat Belibis yang
masih hidup liar.
Pada bulan-bulan libur sekolah, pendakian menuju Gunung Semeru akan ramai.
Ranu Kumbolo yang menjadi favorit para pendaki dan sekaligus sebagai
camp sementara untuk istirahat sebelum menuju puncak akan berubah
menjadi perkampungan baru para pendaki dari berbagai penjuru. Untuk
Menuju daerah awal pedakian kita bisa mengunakan dua jalur yaitu dari
arah Senduro-Lumajang dan Tumpang-Malang.
Jalur Senduro-Lumajang
Jalur
ini relatif sepi bagi pendakian karena belum begitu terkenal di
kalangan pendaki, Akses transportasi juga masih agak susah dijumpai
untuk menuju ke Ranu Pani dari Senduro. Bila kita melewati jalur ini
kita bisa menikmati hutan hutan yang masih relatif alami dan tempat
persembahyangan agama hindu di Senduro yang merupakan pura terbesar di
Jawa. Dari Senduro ke Ranupani membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam
perjalanan bermotor. Dan setelah tiba di Ranupani perjalanan sama dengan
jalur Tumpang-Malang.
Jalur Tumpang-Malang
Dari
Kota Malang perjalanan di lanjutkan menuju ke Tumpang via Terminal
Arjosari dengan Angkot selama +30 menit. Di Tumpang kita bisa langsung
naik jeep dengan tarif berkisar Rp.20.000 sampai 25.000, atau Truk yang
menuju ke Ranupani. Disini kita bisa juga bermalam di tempat pemilik
jeep bila kita kemalaman dan besoknya melanjutkan perjalanan. Logistik
bisa di dapat di sini serta sarana telepon juga sudah banyak.
Dari Tumpang perjalanan dilanjutkan
ke Ranu pani dengan melewati Gubuklakah, yang merupakan Desa penghasil
apel, lalu Ngadas, Tempat Suku tengger bermukim, serta
Jemplang-Bantengan ( Disini pemandangan ke Gunung Bromo nampak bagaikan
hamparan permadani bila awal musim hujan mulai atau akan berakhir).
Perjalanan Tumpang ke Ranu pani membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam.
Ranu Pani (2.000 m.dpl) adalah
sebuah dusun terakhir perjalanan bermotor, ditempat ini terdapat Pos
Pemeriksaan Pendaki Gunung dan fasilitas yang ada berupa Pondok Pendaki,
Pondok Penelitian, Pusat Informasi dan Kantor Resort, Wisma Cinta Alam,
Wisma tamu dan Bangunan Pengelola.
Ditengah
perkampungan Ranu Pani terdapat Danau (Ranu) Pani yang merupakan
kawasan wisata. Dari Ranu Pani bila kita berjalan menyusuri jalan
setapak lurus akan sampai di Ranu Regulo. (15 menit). Di Pos Ranu Pani
kita juga dapat melakukan proses perijinan, tetapi lebih baik perijinan
dilakukan di kantor Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jl. Raden Intan
No. 6 Malang 65100.
Dari
Ranu Pani perjalanan dilanjutkan menyusuri jalan beraspal sepanjang 0.5
km menuju jalan setapak pendakian menuju ke Ranu Kumbolo (2.390 m.dpl).
Melewati tanah pertanian daerah Watu Rejeng perjalanan menanjak di
mulai. Disekitar perjalanan jalan ada yang tertutup oleh pohon
tumbang/roboh ke jalan sehingga sesekali kita merayap. Nuansa perjalanan
banyak dijumpai penduduk yang mencari kayu bakar serta burung di
sepanjang jalur perjalanan.
Jarak
dari Ranu Pani ke Watu Rejeng sekitar 5 Km dengan waktu tempuh 90
menit. Lalu untuk sampai di Ranu Kumbolo membutuhkan waktu 90 menit
dengan jarak 5 km. dan di Ranu Kumbolo kita bisa bermalam. Total
Perjalanan dari Ranu Pani Ke Ranu Kumbolo 3-4 jam perjalanan dengan
jarak sekitar 10 Km. Ranu Kumbolo (2.390 m.dpl) merupakan lembah dan
terdapat danau/ranu yang luasnya 12 Ha. Daerah ini tempat peristirahatan
yang memiliki pemandangan dan ekosistem dataran tinggi yang asli.
Panorama alam di pagi hari akan lebih menakjubkan berupa sinar matahari
yang terbit dari celah-celah bukit menunjukan warna-warni yang membuat
di sekitar danau berwarna kemerah-merahan dan kekuningan, ditambah uap
air diatas danau seakan-akan keluar dari danau tersebut. Fasilitas yang
terdapat disini berupa Pondok Pendaki dan MCK untuk istirahat dan
memasak serta berkemah. Di daerah ini terdapat Prasasti peninggalan
jaman purbakala yang diduga merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit.
Dari Ranu Kumbolo kita bisa menuju ke Pangonan Cilik yang merupakan sebuah nama untuk kawasan padang rumput yang terletak di lembah Gunung Ayek-ayek yang terletak tidak jauh dari Ranu Kumbolo. Setelah dari Ranu Kumbolo perjalanan diteruskan ke Kalimati. Melewati Tanjakan Cinta, yang merupakan tanjakan yang lumayan memeras tenaga dan diteruskan melewati Savana Oro-oro ombo (30 menit). Daerah ini merupakan padang rumput luasnya +100 Ha berada pada sebuah lembah yang dikelilingi bukit-bukit gundul dengan tipe ekosistem asli tumbuhan rumput, lokasinya berada dibagian atas tebing yang bersatu mengelilingi Ranu Kumbolo. Padang rumput ini mirip sebuah mangkuk dengan hamparan rumput yang berwarna kekuningan, kadang-kadang pada beberapa tempat terendam air hujan.
Perjalanan diteruskan ke Cemoro Kandang memerlukan waktu sekitar 3-4 jam perjalanan pendakian dan diteruskan melewati Padang Rumput-Jambangan dan menuju ke Kalimati. Di sini kita dapat bermalam dengan fasilitas Pondok pendaki dan kebutuhan air untuk memasak dapat diambil dari Sumber Mani ( 15 Menit). Perjalanan dari Ranu Kumbolo menuju Kalimati memerlukan waktu sekitas 4-5 jam perjalanan pendakian.
Setelah dari Kalimati kita menuju ke Arcopodo (2-3 jam). Arcopodo merupakan daerah yang berada dilereng puncak Gunung Semeru dan dapat digunakan untuk mendirika tenda. Pagi hari setelah bermalam dari Kalimati atau Arcopodo perjalanana pendakian kita lanjutkan menuju ke puncak Jonggring Saloko dengan melewati tanah berpasir dengan kemiringan hampir 60-70 derajat. Diperlukan kewaspadaan khusus dalam melewati medan ini karena banyak batu-batu yang longsor oleh angin atau pendaki di atas kita. Perjalanan Arcopodo ke Puncak membutuhkan waktu 3-4 jam perjalanan pendakian.
Sebelum melakukan pendakian ke gunung semeru usahakan terlebih dahulu mencari infomasi ke Kantor Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jl. Raden Intan No. 6 Malang 651000, karena Pendakian ke Gunung Semeru tidak terus di buka atau sewaktu-waktu di tutup karena aktivitas kawah yang terus bergejolak atau ada kejadian alam disekitar jalur pendakian.
Berikut foto-foto pendakian Bags Corner di Gunung Semeru.